• HUT MA KE 80
  • HUT RI 80
  • EAC
  • HB-Welcome
  • Nilai Utama
  • Maklumat Pelayanan
  • Siwas MA
  • https://www.lapor.go.id/
  • HB Visi
  • HB Misi
ceramah-panitera

Sipirok - Bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim. Dalam sebuah kultum yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Ansor, S.H di Mushalla A-Mahkamah pada 6 Ramadan 1446, beliau menekankan pentingnya memperkuat silaturahmi di bulan suci ini.

"Ramadan adalah momen yang tepat untuk saling memaafkan, mengunjungi kerabat, dan mempererat tali persaudaraan," ujar Bapak Muhammad Ansor, S.H.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan dalam kultum tersebut:

  • Keutamaan Silaturahmi:
    •  Bapak Muhammad Ansor, S.H menjelaskan bahwa silaturahmi memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa pun yang ingin rezekinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.
    • "Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, mari kita manfaatkan kesempatan untuk mempererat hubungan dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman," ajak Bapak Muhammad Ansor, S.H.
  • Momen Saling Memaafkan:
    • Ramadan adalah waktu yang tepat untuk saling memaafkan dan melupakan kesalahan masa lalu.
    • "Dengan hati yang bersih dan lapang, mari kita saling memaafkan agar ibadah puasa kita semakin sempurna," kata Bapak Muhammad Ansor, S.H.
  • Mengunjungi Kerabat dan Tetangga:
    • Mengunjungi kerabat dan tetangga adalah salah satu cara untuk mempererat silaturahmi.
    • "Luangkanlah waktu untuk mengunjungi mereka, berbagi kebahagiaan, dan memperkuat tali persaudaraan," imbau Bapak Muhammad Ansor, S.H.
  • Berbagi Kebahagiaan:
    • Bapak Muhammad Ansor, S.H juga mengajak jamaah untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
    • "Dengan berbagi takjil, makanan, atau sedekah, kita dapat mempererat tali persaudaraan dan meraih berkah Ramadan yang berlimpah," jelasnya.

Bapak Muhammad Ansor, S.H berharap kultum ini dapat menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk senantiasa menjaga dan mempererat silaturahmi, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga di hari-hari lainnya.

"Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua," pungkasnya.

ceramah-aulia

Sipirok- Bulan Ramadan adalah kesempatan emas bagi umat Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah, termasuk puasa. Dalam sebuah kultum yang disampaikan oleh Bapak Aulia Rahman, Lc di Mushalla Al-Mahkamah pada 5 Ramadan, dijelaskan mengenai tiga tingkatan puasa menurut Imam Al-Ghazali.

"Puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang pengendalian diri dan peningkatan spiritual," ujar Ustadz Bapak Aulia Rahman.

Berikut adalah tiga tingkatan puasa yang dijelaskan dalam kultum tersebut:

  1. Puasa Awam (Puasa Umum):

    • Ini adalah tingkatan puasa yang paling dasar, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
    • "Kebanyakan dari kita berada di tingkatan ini. Puasa ini sah secara hukum, tetapi belum mencapai hakikat puasa yang sebenarnya," jelas Bapak Aulia Rahman, Lc.
  2. Puasa Khusus:

    • Pada tingkatan ini, selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa secara fisik, juga menjaga panca indera dari perbuatan dosa.
    • "Kita menjaga pandangan, lisan, telinga, dan anggota tubuh lainnya dari perbuatan maksiat," kata Bapak Aulia Rahman, Lc.
  3. Puasa Khususul Khusus (Puasa Istimewa):

    • Ini adalah tingkatan puasa yang paling tinggi, di mana hati sepenuhnya terhubung dengan Allah SWT.
    • "Hati kita selalu dipenuhi dengan rasa takut dan cinta kepada Allah, serta selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya," terang Bapak Aulia Rahman, Lc.

Bapak Aulia Rahman, Lc mengajak seluruh jamaah untuk meningkatkan kualitas puasa di bulan Ramadan ini. "Mari kita berusaha untuk mencapai tingkatan puasa yang lebih tinggi, agar kita dapat meraih derajat tertinggi di sisi Allah SWT," pungkasnya.

Kultum ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk tidak hanya fokus pada aspek lahiriah puasa, tetapi juga pada aspek batiniahnya. Dengan demikian, puasa yang dijalankan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi kehidupan dunia dan akhirat.

Whats-App-Image-2025-03-04-at-13-51-46

Wakil Ketua Pengadilan Agama Padangsidimpuan, dalam kultumnya yang disampaikan di Mushalla Al-Mahkamah pada 04 Maret 2025, memukau para jamaah dengan uraiannya tentang keindahan dan keistimewaan bulan Ramadhan. Dengan tema 'Ramadhan Sejuta Pesona', beliau mengajak umat Muslim untuk menyelami makna mendalam dari bulan suci ini.

'Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan pesona, di mana setiap detiknya diisi dengan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT,' ungkap ibu Wakil Ketua Pengadilan Agama Padangsidimpuan.

Dalam kultumnya, Wakil Ketua mengupas berbagai pesona Ramadhan, antara lain:

  • Keberkahan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
  • Momen diturunkannya Al-Quran, pedoman hidup umat Muslim.
  • Suasana penuh kebersamaan dan persaudaraan saat berbuka puasa dan shalat tarawih.
  • Kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  • Peluang untuk melatih diri dalam pengendalian hawa nafsu.

'Mari kita rasakan pesona Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, membaca Al-Quran, bersedekah, dan menjaga lisan dari perkataan yang buruk,' ajak ibu Wakil Ketua.

Kultum ini dihadiri oleh Jamaah yang antusias mendengarkan. Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan terasa selama kultum berlangsung.

ibu Wakil Ketua Pengadilan berharap, melalui kultum ini, umat Muslim dapat lebih menghargai dan memanfaatkan setiap momen di bulan Ramadhan untuk meraih ridha Allah SWT."

Whats-App-Image-2025-03-04-at-10-20-09

Sipirok 3 Maret 2025, Ketua Pengadilan Agama Padangsidimpuan dalam kultumnya yang disampaikan di Mushalla Al-Mahkamah, mengajak seluruh Aparatur Pengadilan Agama Padangsidimpuan untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum perubahan diri. Ia menekankan bahwa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pengendalian diri dan peningkatan kualitas spiritual.

'Ramadhan adalah kesempatan emas yang diberikan Allah SWT untuk kita memperbaiki diri. Ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan kesalahan, memperbaiki ibadah, dan meninggalkan kebiasaan buruk,' ujar Bapak Ketua.

Dalam kultumnya, bapak ketua menyampaikan beberapa poin penting, antara lain:

  • Pentingnya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Ajakan untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
  • Dorongan untuk meningkatkan kualitas ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, dan bersedekah.
  • Anjuran untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan baik.

'Mari kita manfaatkan setiap detik di bulan Ramadhan ini untuk meraih ampunan dan ridha Allah SWT. Jangan biarkan bulan suci ini berlalu tanpa ada perubahan positif dalam diri kita,' tegasnya.

Kultum ini dihadiri oleh Jamaah Shalat dzuhuryang khusyuk mendengarkan. Para jamaah tampak antusias dan termotivasi untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum perubahan diri.

bapak ketua berharap, setelah Ramadhan berlalu, seluruh jamaah dapat terus menjaga semangat perubahan dan menjadi pribadi yang lebih baik."

Whats-App-Image-2025-02-24-at-10-04-38


Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2024, 19 Februari 2025
Ketua Pengadilan Agama Padangsidimpuan, Khoiril Anwar, S.Ag., M.H.I. pada tanggal 19 Februari 2025 menghadiri Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2024 yang diselenggarakan di Gedung Mahkamah Agung Republik Indonesia, Jakarta Pusat. Sidang Istimewa Laporan Tahunan tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., selaku Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Letjen (Purn) H. Prabowo Subianto, Pimpinan Mahkamah Agung, Hakim Agung, Menteri Kabinet Merah Putih, dan Kepala Lembaga Negara, serta Mahkamah Agung Negara Sahabat, Duta Besar, Perwakilan lembaga-lembaga internasional, Rektor, para Pimpinan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia, beserta para tamu undangan lainnya.
Laporan Tahunan yang rutin dilaksanakan setiap awal tahun ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Mahkamah Agung sebagai lembaga Yudikatif. Pada tahun ini, LAPTAH (Laporan Tahunan) mengambil tema “Dengan Integritas, Peradilan Berkualitas” yang mengandung makna bahwa peradilan yang berkualitas hanya dapat dicapai dengan integritas yang tertanam dalam sanubari. Tema ini menegaskan bahwa peradilan berkualitas hanya dapat terwujud apabila setiap orang yang terlibat di dalamnya menanamkan integritas sebagai landasan, keselarasan antara perkataan dan perbuatan dalam koridor kebenaran.
Sepanjang tahun 2024, Mahkamah Agung berhasil memutus perkara sebanyak 30.908. Jumlah ini meningkat 12,95% dibandingkan dengan tahun 2023 yang memutus sebanyak 27.365 perkara. Dengan data tersebut, rasio produktivitas memutus perkara tahun 2024 mencapai 99,26%. Data tersebut menunjukkan jumlah perkara yang belum diputus pada akhir tahun 2024 kurang dari 1%, atau hanya berjumlah 0,74%. Mahkamah Agung berhasil mempertahankan rasio produktivitas memutus perkara di atas angka 99% dan sisa di bawah 1% selama lima tahun berturut-turut. Jika dilihat dari sisi ketepatan waktu memutus perkara, dari jumlah 30.908 perkara yang diputus pada tahun 2024, sebanyak 30.653 perkara atau 99,17% diputus kurang dari 3 bulan. Angka ketepatan waktu memutus perkara ini, meningkat 0,28% dari tahun 2023 yang berjumlah 98,89%.
Kemudian dari sisi penyelesaian perkara, Mahkamah Agung telah menyelesaikan minutasi perkara dan mengirimkan salinan putusan ke pengadilan pengaju sebanyak 31.162 perkara. Jumlah ini meningkat 9,64% dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 28.422 perkara. Dari keseluruhan perkara yang diminutasi dan dikirim ke pengadilan pengaju tersebut, sebanyak 30.070 perkara diselesaikan dalam tenggang waktu kurang dari 3 bulan atau 96,50%. Ketepatan waktu minutasi perkara tahun 2024 meningkat 6,18% dari tahun 2023 yang berjumlah 90,32%. Capaian ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah Mahkamah Agung.